Monday, April 21, 2008

Apanya yang terhormat?

Koran kompas minggu, halaman pertama.
Anggota DPR sita kamera video.

Saya pikir beritanya tentang apa. Mungkin anggota DPR itu menyita kamera video yg dipakai untuk kejahatan. Ternyata, setelah dibaca, kamera itu disita karena dipakai oleh satpam untuk merekam kelakuan tak terpuji sang anggota DPR sendiri. Ceritanya, si anggota DPR itu mau memaksa mobilnya keluar dari halaman parkir gedung lewat pintu gerbang masuk. Jelas gak diperbolehkan sama petugas, kan berbahaya dan bisa mencelakakan pengemudi yang lain, toh? Tapi si anggota DPR malah ngotot, dan akhirnya memaki-maki sang petugas satpam. Konon sempat keluar kata-kata seperti ini: "Saya ini anggota dewan. Kalian rakyat kecil, tahu apa?" Karena ribut-ribut itu, salah seorang petugas parkir langsung mengambil kamera handycam yg memang disediakan oleh pihak pengelola gedung untuk merekam keributan semacam itu. Waktu sadar dia direkam, si anggota DPR lalu merebut kamera itu. 2 orang pengawalnya menghalang-halangi petugas yang berusaha mengambil kembali kamera dan berlalulah mereka dari sana. Apesnya, penggantian kamera yang baru berumur 4 bulan itu dibebankan pada petugas satpam yg bersangkutan, jadi gajinya dipotong untuk menggantikan harga kamera itu!

Saya meradang sekali membaca berita ini. Apakah seperti itu kelakuan anggota dewan yang terhormat? Seenaknya melanggar peraturan dan tersinggung ketika diingatkan bahkan menyerang balik? Karena merasa diri terhormat, lalu semua orang lainnya cuma sampah dimatanya? Apanya yang terhormat? Tak heran Indonesia makin hari makin terpuruk. Para wakil rakyat bukannya sadar posisi sebagai wakil, malah merasa jadi dewa yang harus disembah. Jadi anggapan dan pandangan masyarakat selama ini memang benar adanya. Seperti itulah kualitas manusia-manusia yang terpilih untuk menduduki kursi kehormatan itu. Jadi ini salah siapa? Rakyat yang memilih, atau partai yang menetapkan para wakilnya? Tentunya partai tidak mau disalahkan. Jadi yang salah, akhirnya, rakyat lageee.... rakyat lageee.... Cape deeehhhh jadi rakyat!

No comments: