Friday, March 11, 2011

Setahun Lebih Sebulan

Yup! Sekarang sudah setahun lebih sebulan dari terakhir saya nulis dib log. Oalaahhh… kemane aje, mpok? Gak kemane2 juga siiiyyyy… Masih diseputaran Cipedak dan sekenanye. Masalahnya, sikon kantor gak kondusif buat nulis. Yang ada ntar kyk dua posting terakhir. Isinya caci maki dan keluh kesah aja.

Eniwe busway betewe (udah basi ya?), I’m back now. Stronger, happier, better. I don’t have to see those jijay faces anymore. I have a new, better and bigger work in a new, better and bigger office. I met some nice new friends and not-so-nice colleagues. I have a new boss (no further explanation here. Hope you can read between the lines :P).

Begini ceritanya. Bulan Agustus, mendekati lebaran, semua orang di kantor lama bersuka ria dapat thr sebesar sebulan gaji. Saya juga udah siap2 bersuka ria dooonggg… Eeeehhhh ternyata…. DUEEERRRRRR…. Si biang jijay satu itu menolak my request memo dgn alasan ‘gak tercantum di kontrak sebelumnya!’ Eh jay, seluruh dunia juga tau, yg kyk begitu di situ udah biasa, bisa dilolosin dgn memo aje. Tahun sebelumnya jg begitu. Tapi emang dasar jijay bajay udah bertekat mo ngusir saya bagaimanapun caranya, jadi dia main kasar gitu deh. Whuaaahhhhhh… yg namanya emosi langsung ke ubun2. Untung dia pergi mission. Kl deket, parang melayang tuh.

Tapi dipikir2, ngapain lah marah2 ama batu. Gak bakal didenger juga. Ya sud, dengan mengucap bismillah, saya langsung membuat surat pengunduran diri. Que sera sera deh. Eeeeehh…. Ternyata emang Allah maha kuasa dan penyayang, besok siangnya saya dapat telepon dari UNESCO, diminta segera mulai kerja disitu. Alhamdulillaaahhhh… rejeki gak kemana.

So, begitulah. Akhir September saya mulai kerja disini, di kantor baru ini. UNESCO House di daerah Kebayoran Baru. Tapi saya gak bilang2 ke orang2 di kantor lama akan pindah kemana, hanya 2 orang teman dekat yang tahu. Yang saya tekankan, saya berhenti karena diperlakukan tidak adil di kantor itu. And guess what, those pinoy-pinoy jijay itu gak ada yg berani melepas kepergian saya. Sampai si ED pun gak berani nemuin waktu saya mau pamitan pergi. Malu hati kaaann….

Di kantor ini, walau gaji hampir dua kali lipat dan lingkungannya international, ternyata nasib saya kurang bagus juga. Dapat bos yang rewelnya gak karu2an. Tapi dibanding bos jijay dulu sih masih jauuuuuuuhhhhhhhhhh lebih baik. At least yang ini MEMANG terbukti pintar dan apresiatif. Dia akan ngakuin kalau hasil kerja kita bagus. Kerewelannya bersumber dari kenyataan bhw dia sendirian di Indonesia ini dan karakternya yang tidak sabar (mirip dah ama saya). So, it’s still tolerable. Ditambah fakta bahwa local staff disini saling mendukung dan cukup kuat menghadapi international staff yang kadang bikin spanneng juga.

Yang bikin lumayan mabok adalah load kerjaannya. Seharusnya posisi saya adalah programme assistant, yg notabene menangani program saja. Ternyata tidak begitu. Saya juga harus menangani aspek admin dan finance dari program yang saya pegang. Singkatnya, yang di kantor lama ditangani oleh 3 divisi berbeda, disini harus saya pegang sendiri. Wuaaahhhh… Kalo begitu, gajinya harusnya bukan double tapi triple dong yaaa… Hehehe… But, gpp lah. Hitung2 belajar dan meningkatkan skill. Karena system UN ini dipakai disemua UN organization, so kalo saya bisa kuasai system disini berarti saya bisa bekerja di UN organization apapun dan dimanapun (termasuk di headquarter sana dong yaaaa.. Amiiinnn).

So that’s it from me for now. Setelah hampir 6 bulan bekerja, dengan mengalami 5 kali pendarahan hidung, semoga hari2 yang saya lalui disini akan menjadi semakin baik dan bukannya menurun. At least sekarang saya sudah lebih paham ttg ESD dan pengaturan ritme kerja yang pas supaya gak terus2an stress dan mimisan. Hehehe…